PERKEMBANGBIAKAN PADA TUMBUHAN DAN HEWAN
SERTA PEMULIAAN PADA TUMBUHAN DAN HEWAN
Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Workshop
Pendalaman Materi Ipa
Pendidikan Profesi Guru (Ppg)
Dosen Pengampu : Listiyono, M.Pd.

Disusun oleh:
Nama : Linawati
No : 16
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
TAHUN 2014
Puji syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata workshop pendalaman
materi Ilmu Pengetahuan Alam dengan
baik. Rangkuman ini ini berisikan tentang Perkembangbiakan tumbuhan dan hewan serta pemuliaan tumbuhan dan
hewan.
Penulisan
rangkuman ini ditulis untuk memenuhi tugas workshop pada pendalaman
materi Ilmu Pengetahuan Alam. Penulis berharap makalah ini dapat berguna bagi
para pembaca.Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan.Meskipun makalah ini
telah disusun secara maksimal, namun masih terdapat kekurangan yang perlu
disempurnakan. Penulis menerima kritik saran serta petunjuk dari semua pihak
untuk penyempurnaan pembuatan makalah dimasa yang akan datang. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi pembaca atau pihak-pihak yang membutuhkan
Semarang, Maret 2014
Penulis
Linawati, S. Pd. I
PERKEMBANGBIAKAN PADA TUMBUHAN DAN HEWAN
SERTA PEMULIAAN PADA TUMBUHAN DAN HEWAN
A.
Perkembangbiakan Tumbuhan
Ø Perkembangbiakan
tumbuhan dapat melalui biji, tunas, cangkok, dan stek.
Ø Perkembangbiakan
dengan bagian tubuh tumbuhan atau tanpa melalui perkawinan disebut juga
perkembangbiakan cara vegetatif.
Ø Perkembangbiakan
dengan biji disebut perkembangbiakan dengan cara generatif.
1.
Perkembangbiakan Secara Vegetatif
Ø Bagian tubuh
induk tumbuhan yang dijadikan tumbuhan baru disebut alat perkembangbiakan
vegetative
Ø Ada dua macam
pembiakan vegetatif yaitu pembiakan vegetatif alami dan pembiakan vegetatif
buatan.
a.
Pembiakan Vegetatif Alami

1)
Tunas
Tunas itu disebut tunas adventif
.Contoh: cocor bebek, pisang, cemara, bambu, sukun, dan tebu.


2)
Spora
Spora berfungsisebagai alat
perkembangbiakan. Jika spora jatuh ke tanah, akan tumbuh tanaman baru.
Spora merupakan salah satu alat perkembangbiakan yang dihasilkan oleh
beberapa jenis tumbuhan rendah, seperti jamur, ganggang, lumut, dan tumbuhan
paku.
Spora dibentuk melalui proses pembelahan meiosis. Dengan demikian spora
tumbuhan diploid (2n) akan bersifat haploid (n).
Spora (basidiospra) desebarkan oleh angin. Jika spro mencapai medium yang sesuai,
mereka akan berkecambah manjadi miselium primer yang berbentuk tabung seprti
hipa. Jika dua buah hipa berbeda tipe bertemu, maka mereka akan menyatu tetapi
intinya tidak bersatu dan membentuk miselium skunder. Miselium sekunder yang
dikariotik (mempunyai dua inti) kemudian menjalar dalam mediumnya dan kemudian
membentuk jamur seperti yang kita lihat (Ville et al, 1985 dan Wallace, 1992).
Jika Anda amati, tubuh buah (basidiokarp) terdiri atas jalinan hifa
yang bersekat dikariotik (masing-masing sel mempunyai inti yang berpasangan).
Ujung-ujung hifanya menggembung membentuk basidium, pada basidium inilah akan
terbentuk spora.
Contoh : Paku-pakuan

Reproduksi Saccharomyces
secara seksual dan aseksual

Daur hidup jamur Basidiomycota
Spora yang dihasilkan oleh basidium (basidiospora) bersifat haploid dan
tumbuh membentuk hifa-hifa yang bersekat, tiap sekat berinti satu, ada yang
sebagai hifa + (jantan) dan ada hifa – (betina). Jika keduanya bertemu akan
terjadi plasmogami/ percampuran plasma sel dan akan terbentuk sel hifa
yang dikariotik/dua inti.
Hifa tersebut akan terus berkembang membentuk miselium yang masih bersifat
dikariotik, sehingga akan terbentuk tubuh buah basidiokarp yang bentuknya
seperti payung. Basidiokarp ini akan menghasilkan basidium yang terdapat pada
lapisan disebut himenium. Di sinilah akan terjadi kariogami, yaitu
persatuan dua inti menjadi satu dan inti ini akan mengalami pembelahan meiosis
untuk membentuk 4 spora haploid yang disebut dengan basidiospora,
demikian seterusnya. Sebagian besar jamur ini dimanfaatkan sebagai makanan
karena tubuh buahnya memiliki rasa yang enak dan mengandung nilai gizi yang
tinggi. Contohnya sebagai berikut.
1. Jamur merang (Volvariella
volvaceae), tempat hidupnya memerlukan kelembapan yang tinggi.
2. Jamur kuping (Auricularia
polytricha), hidup sebagai saprofit pada kayu lapuk, mempunyai warna
cokelat kehitam-hitaman. Jamur ini sering digunakan untuk campuran sayur sup.
3. Jamur tiram (Pleurotus
sp.), tumbuh di kayu lapuk dan dapat ditanam pada serbuk gergaji.
4. Jamur shitake merupakan
jamur yang sering diproduksi di Cina dan Jepang, hidup pada batang kayu.
Akan tetapi, tidak semua jamur ini dapat kita manfaatkan sebagai makanan
seperti jamur kayu Ganoderma applantum, Amanita caecaria tidak
beracun, Amanita verna beracun, hidup di tanah putih atau merah, dan Exobasidium
vexans hidup parasit pada tanaman teh.
Jamur Deuteromycota. Anda sudah mengetahui
bahwa pengelompokan jamur dibedakan oleh macam spora seksual yang
dihasilkannya, yaitu askospora dan basidiospora. Tetapi setelah para ahli
mengadakan penelitian ternyata ada beberapa jenis yang belum diketahui
reproduksi seksualnya, sehingga cara perkembangbiakannya dilakukan secara
aseksual. Untuk itulah para ahli mengelompokkan secara khusus jamur ini, yaitu
dalam kelompokDeuteromycota atau sering disebut fungi imperfecti.
Ada sekitar 25.000 species jamur ini, misalnya Tinea versicolor penyebab
panu, Epidermophyton floocossum penyebab penyakit kaki atlet, Microsporium
penyebab penyakit rambut dan kuku, Trichophyton dan Epidermophyton
penyebab penyakit kulit dan kuku.
3)
Umbi
Contoh tanaman yang berkembang biak
dengan umbi:
Ø Umbi batang :
kentang

Ø Umbi lapis :
bawang merah, bawang putih.


Ø Umbi akar :
wortel, umbi jalar.
Ø 

4)
Rhizoma
Rhizoma disebut juga akar tinggal
atau akar tongkat.
Contoh: kencur, lengkuas, dan kunyit


b.
Pembiakan Vegetatif Buatan
Pembiakan tumbuhan dengan sengaja
dilakukan oleh manusia.
1)
Stek
Stek adalah perkembangbiakan dengan
menggunakan batan atau cabang. Batang atau
cabang yang dipergunakan yaitu pada daerah buku. Reproduksi dengan cara
menyetek (stek) merupakan cara yang paling mudah dilakukan. Sahabat pustaka
hanya perlu memotong batang tanaman dan menanamnya ke tanah.
Contoh :
ketela pohon dan tebu

2)
Mencangkok
Jenis tumbuhan yang dapat
dikembangbiakkan dengan cara cangkok, adalah jenis tumbuhan yang batangnya
berkayu atau berbiji belah. Contohnya jambu, jeruk, dan mangga.

3)
Menempel
( Okulasi )
Menempel
atau okulasi dilakukan dengan cara menempelkan mata tunas pada tumbuhan lain.
Pada dasarnya, menempel hampir sama dengan menyambung. Tumbuhan yang diokulasi
biasanya memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri. Misalnya tumbuhan yang
memiliki akar yang kuat, tetapi buahnya kecil atau asam dapat digabungkan
dengan tanaman yang memiliki buah besar dan manis, tetapi akarnya lemah.
4)
Merunduk
Merunduk
adalah cara reproduksi vegetatif dengan merundukkan cabang atau batang tumbuhan
kedalam tanah. bagian yang tertanam akan mengeluarkan akar. Selanjutnya, bagian
tanah tersebut dapat dipisahkan dan dikembangkan lebih lanjut
Contoh
: melati, apel, dan lamanda;

5)
Menyambung
( Mengenten )
menyambung atau mengenten adalah menyambungkan dua jenis tumbuhan yang berbeda. Tanaman dipotong dan disambung dengan potongan cabang atau ranting yang diameternya sesuai dan memiliki kualitas yang diinginkan. Selanjutnya tanaman tersebut diikat dengan kuat.
menyambung atau mengenten adalah menyambungkan dua jenis tumbuhan yang berbeda. Tanaman dipotong dan disambung dengan potongan cabang atau ranting yang diameternya sesuai dan memiliki kualitas yang diinginkan. Selanjutnya tanaman tersebut diikat dengan kuat.
2.
Berkembang Biak dengan Cara Generatif
a.
Perkembangbiakan dengan hasil penyerbukan dan pembuahan.
Ø Bagian bunga
yang merupakan alat untuk berkembang biak adalah benang sari dan putik.
Ø Benang sari
merupakan alat kelamin jantan, putik merupakan alat kelamin betina
Ø Penyerbukan
terjadi apabila serbuk sari jatuh pada kepala putik.
Ø Selanjutnya
akan terjadi pembuahan dalam bakal buah.


b.
Macam-Macam Penyerbukan
Tumbuhan banyak sekali macamnya.Penyerbukannya
pun bermacam-macam.Penyerbukan di bedakan menjadi 3 jenis.
Ø Penyerbukan
sendiri, artinya serbuk sari yang jatuh ke kepala putik berasal dari bunga
sendiri.
Ø Penyerbukan
silang, artinya serbuk sari berasal dari tumbuhan lain, tetapi yang sejenis.
Ø Penyerbukan
buatan, artinya manusia dengan sengaja menyerbukkan.
Hal ini sengaja dilakukan untuk
mendapatkan tanaman jenis baru.Misalnya pada tumbuhan vanili.
B. Perkembangbiakan Hewan
Hewan ada yang dapat berkembang biak
dengan cara bertelur, melahirkan, dan ada yang bertelur dan melahirkan.
1.
Bertelur (ovipar)
·
Ayam betina akan menghasilkan sel kelamin betina disebut sel telur,
ayam jantan akan menghasilkan sel kelamin jantan disebut sel sperma..
·
Pertemuan sel telur dan sperma terjadi melalui perkawinan antara
hewan betina dan jantan. Setelah itu akan terjadi pembuahan dan terbentuklah
zigot.
·
Ayam jantan membuahi sel telur saat sel telur masih ada di dalam
tubuh ayam betina. Pada hewan ini, zigot dilindungi oleh cangkang kemudian
dikeluarkan dari tubuh induknya yang disebut telur. Telur kemudian dierami
sampai menetas.

2.
Melahirkan (vivipar)
·
Hewan jantan akan membuahi sel telur dalam tubuh hewan betina.
·
Zigot hasil pembuahan ini akan tumbuh menjadi janin. Janin tumbuh
di dalam tubuh induknya. Saat ini hewan dikatakan hamil. Makin lama perut hewan
makin besar. Setelah janin membentuk anak hewan dengan sempurna, induk hewan
akan melahirkan. Setelah melahirkan, induk hewan akan menyusui anaknya. Hewan
yang berkembang biak dengan cara melahirkan disebut vivipar.

3.
Hewan yang Bertelur dan Melahirkan (ovovivipar)
·
Hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur dan juga melahirkan
diantaranya adalah ular, ikan hiu dan kadal.
·
Pembuahannya terjadi di dalam tubuh betina. Setelah terjadi
pembuahan, di dalam tubuh hewan betina akan terbentuk telur. Zigot tumbuh
menjadi embrio di dalam telur tersebut. Proses ini disebut kehamilan. Setelah
embrio tumbuh dengan sempurna di dalam telur, induk mengeluarkannya sebagai
keturunan baru. Kadang-kadang anak yang dikeluarkan masih terbungkus dalam
cangkang telur.

C. PEMULIAAN HEWAN DAN TUMBUHAN
Pemuliaan
adalah usaha memperoleh bibit unggul dengan merakit keanekaragaman genetik
(plasma nutfah) organisme.
Pemuliaan
tanaman, hewan atau ternak merupakan suatu usaha yang dapat kita lakukan untuk
mendapatkan bibit tanaman atau hewan ternak yang lebih unggul sehingga dapat
kita nikmati hasilnya. Contohnya terdapat berbagai jenis buah-buahan yang
unggul dan dijual disupermarket, antara lain; semangka tanpa biji, jeruk
mandarin, durian montong, jambu Bangkok, jagungn manis, tomat tanpa biji dll.
Dari jenis ternak yang dapat kita temui, misalnya; kita mengenal lele dumbo,
ayam potong yang pertumbuhannya sangat cepat, ayam petelur yang sangat
produktif, sapi potong super dll
Organisme yang
dikategorikan bibit unggul bercirikan:
Ø Masa pertumbuhan pendek (cepat menghasilkan)
Ø Tahan hama dan penyakit
Ø Produksi tinggi dan rasanya enak
Ø Adaptif terhadap kondisi lingkungan
Ø Masa produksi lama
1.
Pemuliaan Tanaman
Pemuliaan
tanaman merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk memperoleh bibit yang secara
genetik baik dan dengan cara menyeleksi, sehingga kita akan memperoleh tanaman
yang memiliki kualitas yang unggul. Pemuliaan tanaman ini merupakan suatu upaya
yang sudah dimulai sejak nenek moyang kita dahulu.
Ada beberapa
cara yang bisa kita lakukan untuk memperoleh bibit yang unggul yaitu dengan
cara hibridasi (perkawinan silang), mutasi genetic dengan cara radiasi, dan
rekayasa genetic
a.
Hibridasi (perkawinan silang)
Hibridasi ini merupakan suatu proses
perkawinan silang antara dua individu tumbuhan yang memiliki jenis yang sama,
tetapi berbeda varietasnya. Di dalam proses hibridasi, perlu diperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
1)
Sifat anak dari
hasil hibridasi merupakan sifat gabungan dari kedua induknya.
2)
Untuk
mengetahui sifat unggul dari suatu tanaman budi daya, sebaiknya kita mengetahui
susunan gen tanaman yang akan kita hibridasi. Dengan demikian sifat
keturunannya dapat dengan mudah kita prediksikan. Ada gen yang lebih unggul
dari gen lainnya dalam satu lokus, sehingga akan menutup penampakan dari gen
lain sebagai pasangannya. Gen yang demikian disebut gen yang dominan, sedangkan
yang tertutup penampakannya disebut gen resesif.
Contoh :
Hibridasi mangga arum manis dan mangga manalagi, hibrida campuran wortel
dan abut ungu dan berbagai manis wortel (wortel bayi)
b.
Radiasi
untuk memperoleh bibit unggul
Cara ini merupakan cara yang lebih modern yang
dapat kita lakukan untuk memperoleh bibit tanaman yang unggul. Cara ini dapat
kita lakukan dengan memberikan efek radiasi pada tanaman, sehingga dapat
menimbulkan perubahan struktur dan komposisi baik pada tingkat kromosom maupun
DNA-nya. Jadi pada prinsipnya, radiasi yaitu memberikan sinar radioaktif
terhadap bibit tanaman tertentu, sehingga gen atau kromosom pada tanaman
tersebut dapat bermutasi. Sehingga akan diperoleh mutan-mutan baru dan dengan
cara seleksi akhirnya akan diperoleh mutan yang diinginkan.
Dengan cara radiasi Indonesia telah
menghasilkan tanaman unggul yang dapat kita kenal seperti papaya berbuah besar,
tak berbiji, dan rasanya manis. Kedelai muria yang mempunyai sifat berbentuk
tanaman pendek, tahan rebah, produksi lebih tinggi, umur lebih pendek, dan
tahan terhadap penyakit karat daun, jenis padi yang memiliki sifat unggul
berupa tahan terhadap hama wereng, umur pendek, produksi lama, produksi lebih
tinggi, dan rasa lebih enak.
c.
Rekayasa
Genetik
Cara ini
merupakan teknik mutakhir untuk mendapatkan bibit tanaman yang unggul. Teknik
ini dilakukan dengan cara mengotak atik materi genetic tanaman yang akan
dibudayakan. Cara ini dapat kita lakukan dengan menambah gen tertentu sehingga
diperoleh bibit yang jauh lebih unggul. Dengan demikian kita memperoleh
perpaduan gen yang dapat berupa lintas spesies, yang dikenal sebagai tanaman
transgenic, contohnya gandum dengan kandungan gizi yang tinggi, tomat yang
tahan lama dan tidak mudah membusuk.
2.
Pemuliaan Hewan
Pemuliaan hewan
merupakan suatu kegiatan dalam
peternakan atau pemeliharaan hewan yang bertujuan untuk memperbaiki
kualitas individu maupun populasi hewan yang bersangkutan untuk karakteristik
yang diinginkan manusia. Karena kebanyakan hewan yang dimuliakan adalah ternak.
Proses
perkawinan hewan dapat dilakukan dengan cara tradisional, yakni dengan cara
hibridasi atau penyilangan, radiasi dan rekayasa genetic.
a.
Hibridasi
kawin silang
Proses perkawinan silang pada hewan dapat
dilakukan dengan cara tradisonal, yaitu dengan menyatukan hewan jantan dan
betina pada suatu habitat/kandang tertentu daninseminasi buatan, yaitu dengan
cara kawin suntik atau vertilisasi vitro. Melalui teknik kawin silang ini telah
dihasilkan berbagai hewan unggul, seperti sapi, domba, ayam broiler, ayam
petelur dll.
Macam-macam kawin silang, antara lain:
1)
Perkawinan
silang dengan cara tradisional
Cara yang dapat dilakukan antara lain dengan menyatukan hewan jantan
yang diketahui mempunyai sifat unggul dengan betina tertentu yang juga
mempunyai keunggulan tertentu, sehingga diharapkan akan didapat keturunan yang
lebih baik. Melalui teknik ini dan dibarengi dengan proses seleksi maka akan
diperoleh ternak yang unggul. Karena hasil tergantung dari bibit yang
diperoleh.
2)
Perkawinan
silang dengan teknik kawin suntik
Kawin suntik merupakan suatu teknologi yang kini banyak dilakukan
setelah diperoleh teknik pengawetan sperma dengan cara pendinginan dalam tabung
pendingin dengan menggunakan nitrogen cair. Dengan cara pendingin seperti ini,
sperma dapat diawetkan dan dapat tetap hidup walaupun disimpan lama dan dibawa
kesegala penjuru dunia.
Contoh :
kawin suntik pada sapi
3)
Perkawinan silang
dengan Teknik in Vitro
Perkawinan
dengan teknik in vitro sangat umum
dilakukan terhadap hewan yang
melakukan pembuahan diluar, seperti ikan.
b.
Teknik
Radiasi
Teknik ini dapat kita lakukan yaitu dengan cara
sinar radioaktif dan sinar x, maka terjadi mutasi pada makhluk hidup tak
terkecuali hewan. Karena mutasi yang terjadi tidak selalu menguntungkan dan
dapat menimbulkan makhluk yang tidak diinginkan, maka teknik radiasi untuk
mendapatkan bibit unggul pada hewan relatif
jarang dilakukan. Teknik radiasi ini dilakukan untuk mendapatkan jantan
mandul pada serangga.
Cara
mendapatkan jantan mandul pada serangga adalah dengan jalan meradiasi sejumlah
besar pupa serangga dengan menggunakan sinar Y. sehingga akan diperoleh
serangga jantan yang mandul.
c.
Rekayasa
Genetik
Rekayasa genetik untuk menghasilkan bibit
unggul pada hewan. Teknik rekayasa genetik sangat popular dengan dihasilkannya
hewan transgenik yang telah memberi harapan baru, tetapi sekaligus menimbulkan
kecemasan terhadap kemungkinan timbulnya dampak negatif yang tidak diinginkan.
Prinsip dasar rekayasa genetik adalah mengubah susunan genetik suatu individu
sehingga individu yang akan dihasilkan sesuai yang diharapkan
D.
KESIMPULAN
Kualitas dari tanaman yang dihasilkan itu tergantung bibit awal
yang diperoleh sehingga untuk mendapatkan hasil tanaman ataupun hewan yang
unggul, maka diusahan untuk mendapatkan bibit yang terbaik. Untuk mendapatkan
ini diperlukan usaha yang intensif, hal ini telah dilakukan sejak nenek moyang
dahulu yang berupaya untuk mendapatkan dengan cara melakukan pemuliaan baik itu
pada tumbuhan maupun hewan. Dan sampai sekarang cara itu masih dilakukan untuk
mendapatkan hasil yang terbaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar