PERNYATAAN KEASLIAN
Yang
bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Linawati
Program Studi : Guru
Kelas Madrasah Ibtidaiyah
NUPTK : 9346761662300003
Pada program Pendidikan Profesi
Guru (PPG) dalam Jabatan LPTK Rayon 206 IAIN Walisongo Semarang Tahun 2013/2014.
Menyatakan bahwa naskah Penelitian
Tindakan Kelas yang berjudul : PENINGKATAN AKTIVITAS
BELAJAR SISWA PADA SUB TEMA MACAM- MACAM SUMBER
ENERGI MELALUI PENERAPAN MODEL PROJECT
BASED LEARNING KELAS IV MI DARUL ULUM NGALIYAN SEMARANG TAHUN PELAJARAN
2014/2015
Secara
keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu
yang dirujuk sumbernya.
Semarang,
Oktober 2014
Pembuat
Pernyataan
Linawati

PENGESAHAN
Naskah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) berikut ini :
Nama : Linawati
Program Studi : Guru
Kelas Madrasah Ibtidaiyah (GKMI)
NUPTK : 9346761662300003
Judul : PENINGKATAN
AKTIVITAS BELAJAR SISWA
PADA SUB TEMA MACAM MACAM
SUMBER ENERGI MELALUI PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING
KELAS IV MI DARUL ULUM NGALIYAN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Telah diseminarkan dalam sidang
seminar PTK Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam Jabatan LPTK Rayon 206
IAIN Walisongo Semarang Tahun 2013/2014 dan dapat diterima sebagai salah satu
syarat memperoleh Sertifikat Guru Profesional.
Semarang, November 2014
Dekan
FITK/ Ketua LPTK
Dr.
H. Darmuin, M.Ag
NIP
: 196404241 199303 1 003
NOTA PEMBIMBING
Semarang, 21Oktober 2014
Kepada
Yth.
Ketua LPTK/Dekan FITK IAIN Walisongo
Di
Semarang
Assalamu’alaikum
wr. Wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya
telah melakukan pembimbingan, arahan dan koreksi naskah laporan PTK berikut.
Judul : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA SUB
TEMA MACAM-MACAM SUMBER ENERGI
MELALUI PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING KELAS IV MI DARUL ULUM NGALIYAN
SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Nama : Linawati
Progranm Studi : Guru
Kelas Madrasah Ibtidaiyah (GKMI)
NUPTK : 9346761662300003
Saya memandang bahwa naskah
Laporan tersebut sudah dapat diajukan kepada Ketua LPTK/Dekan FITK IAIN
Walisongo untuk diseminarkan dalam sidang seminar PTK.
Wassalamu’alaikum
wr.wb.
Pembimbing
Dr.
H. Ruswan, M.A
NIP : 19680424 199303 1 004
ABSTRAK
PENINGKATAN AKTIVITAS
BELAJAR SISWA PADA SUB TEMA MACAM-MACAM SUMBER
ENERGI MELALUI PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING
(Tindakan pada siswa
kelas IV MI Darul Ulum Ngaliyan Semarang)
Linawati
Latar
belakang penelitian ini disebabkan oleh kurangnya aktivitas belajar pada siswa
kelas IV MI Darul Ulum Ngaliyan Semarang yang disebabkan karena dalam
penyampaian materi pembelajaran selalu berpusat pada guru dimana guru hanya
memfokuskan penyampaian informasi kepada siswa melalui ceramah, hal ini
menimbulkan kurangnya kesempatan siswa untuk ikut aktif didalam pembelajaran
karena siswa lebih banyak diam dan mendengarkan sehinga aktivitas belajar mengajar kurang efektif.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana aktivitas belajar siswa
dengan penerapan model Project Based Learning. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melalui
dua siklus. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu Observasi dan
wawancara.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa
pelaksanaan pembelajaran sub tema macam-macam sumber energi dengan melalui
penerapan model Project Based Learning secara umum berlangsung kondusif,
siswa menunjukkan respon positif serta terdapat peningkatan prosentase
aktivitas belajar siswa pada siklus I yaitu
sebesar 36,36% cukup aktif, 41,81% aktif
dan 21,81 % sangat aktif.pada siklus II ini
aktivitas siswa meningkat menjadi 0% cukup aktif, 50,90 % aktif dan 49,08 %
sangat aktif.
Berdasarkan hal tersebut, diharapkan guru dapat menerapkan pembelajaran
model Project Based Learning dengan perencanaan dan pelaksanaan yang
baik agar aktivitas belajar siswa dapat meningkat
Kata kunci :
Pembelajaran Model Project
Based learning, Aktivitas Belajar Siswa, sub tema macam-macam sumber energi
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT karena
atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
laporan PTK dengan judul “Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa pada sub tema
macam-macam sumber energi melalui penerapan Model Project Based Learning
kelas iv mi Darul Ulum Ngaliyan Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015”.
Penyusunan laporan PTK ini dimaksudkan untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh sertifikat guru profesional di LPTK
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo Semarang.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penyusunan
laporan PTK ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Bapak Prof. Dr. Muhibbin, M.Ag
Selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang yang telah memeberikan
kesempatan kami menyelesaikan study di IAIN Walisongo Semarang;
2.
Bapak Dr.
Suja’i, M.Ag., Dekan FITK IAIN Walisongo Semarang yang telah memfasilitasi
pelaksanaan PPLK PPG IAIN Walisongo Semarang;
3.
Bapak Dr. H.
Ruswan, M.A, selaku Dosen Pembimbing PTK yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh
pengertian kepada penulis hingga terselesaikannya laporan PTK ini.
4.
Bapak Prof. Dr.
H. M. Erfan Soebahar, M.Ag,
selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
yang selalu membimbing kami selama di madrasah latihan.
5.
Seluruh dosen IAIN Walisongo Semarang yang berkenan mengajarkan ilmunya
kepada penulis selama mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan
di LPTK Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo Semarang.
6.
Seluruh pengelola dan staf administrasi LPTK Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan IAIN Walisongo Semarang yang telah menyelenggarakan PPG dengan baik
dan penuh pengertian.
7.
Ibu Nurul Qomariyah,M.S.I Kepala MI Darul Ulum Wates Ngaliyan
Semarang yang telah memperkenankan kami untuk
melaksanakan PPLK di MI
Darul Ulum Wates Ngaliyan
Semarang
8.
Bapak Zaenal Arifin, M. Ag.,
Ibu Fitri
Fatimah, S.Pd.I.,
selaku guru pamong/guru
kelas dan segenap dewan ustadz dan
ustadzah serta karyawan dan
siswa-siswi MI Darul
Ulum Wates Ngaliyan Semarang yang telah bersedia memberikan waktu dan
kesempatan dalam pelaksanaan PPLK.
9.
Bapak Ibu orang tua dan seluruh keluarga yang senantiasa memberikan
dukungan moral dan material kepada penulis dalam menyelesaikan studi dan
laporan PTK ini.
10. Semua pihak yang telah membantu penyusun
selama melaksanakan PPLK.
Semarang, Penulis
LINAWATI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
........................................................... i
PERNYATAAN
KEASLIAN ............................................. ii
PENGESAHAN..................................................................... iii
NOTA PEMBIMBING
........................................................ vii
ABSTRAK
............................................................................ ix
KATA PENGANTAR
......................................................... xi
DAFTAR ISI
........................................................................ xiv
DAFTAR TABEL
................................................................ xvii
DAFTAR GRAFIK .............................................................. xviii
BAB I : PENDAHULUAN
........................................... 1
A.
Latar Belakang ............................................. 1
B.
Rumusan Masalah ........................................ 6
C.
Tujuan Penelitian ......................................... 6
D.
Manfaat Penelitian ....................................... 6
BAB II : LANDASAN
TEORI ...................................... 8
A.
Kajian Pustaka
............................................. 8
B.
Tinjauan Hasil Penelitian
terdahulu yang releven ........................................................ 22
C.
Hipotesis Tindakan ...................................... 26
BAB III : METODE
PENELITIAN .............................. 27
A.
Rancangan penelitian ................................... 27
B.
Lokasi, Waktu dan subyek
penelitian .......... 27
C.
Kolaborator Penelitian …………................. 28
D.
Prosedur Penelitian ...................................... 29
E.
Teknik pengumpulan data
............................ 37
F.
Teknik analisis data ..................................... 38
G.
Indikator keberhasilan tindakan
................... 39
H.
Instrumen penelitian ................................... 39
I.
Jadwal penelitian ......................................... 40
BAB IV : HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................................. 43
A.
Paparan Data ................................................ 43
B.
Analisis Data per Siklus .............................. 56
C.
Analisis Data (Akhir)
................................... 59
BAB V : PENUTUP
....................................................... 61
A.
Simpulan ...................................................... 61
B.
Saran
............................................................ 62
C.
Kata Penutup ................................................ 63
DAFTAR PUSTAKA ............................................................ 64
LAMPIRAN-LAMPIRAN :
LAMPIRAN I : RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Siklus I
LAMPIRAN II : RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Siklus II
LAMPIRAN III : Instrumen Penelitian (Lembar Observasi, Instrumen wawancara,Lembar penilaian, angket)
LAMPIRAN IV : Foto pelaksanaan pembelajaran saat PTK siklus I dan II (dengan narasi
foto aktivitas bermakna)
LAMPIRAN V : Video Rekaman pelaksanaan pembelajaran saat PTK siklus I dan siklus II
LAMPIRAN
VI : Surat
Keterangan dari Lokasi penelitian yang
berisi benar benar telah melaksanakan PTK
pada tanggal 3 September 2014 s/d tanggal 10 September 2014
RIWAYAT HIDUP PENELITI
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Aktivitas siswa dalam pembelajaran siklus I ........... 47
Tabel 2. Aktivitas siswa dalam
pembelajaran siklus II ......... 54
Tabel 3. Perbandingan aktivitas siswa dalam pembelajaran
Siklus I & siklus II .................................................. 59
DAFTAR
GRAFIK
Grafik 1. Aktivitas Belajar Siswa pra siklus
............................ 44
Grafik
2. Aktivitas belajar siswa
siklus I dan Siklus II ........... 60
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Belajar
merupakan salah satu langkah untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan bagi siswa. Menurut Dr.
Musthofa Fahmi sesungguhnya belajar adalah ungkapan yang menunjukkan aktivitas
(yang menghasilkan) perubahan-perubahan tingkah laku atau pengalaman.[1] Belajar akan lebih berhasil jika tujuan
belajar berhubungan dengan aktivitas belajar itu sendiri atau berhubungan
kebutuhann hidupnya.[2]
Menurut H.C Witherigton dan Lee J Cronbach Bapemsi sebagaimana dikutip oleh Dr.
Mustaqim dalam bukunya Psikologi pendidikan nampaklah jelas bahwa
belajar lebih banyak berhubungan dengan aktivitas jiwa, dengan kata lain
faktor-faktor psikis memang memiliki peran yang sangat menentukan di dalam
belajar. [3]
Namun
pada kenyataannya sekarang, penerapan belajar yang efektif dan aktif di sekolah
masih sulit diterapkan dikarenakan banyak siswa yang masih kurang aktif dalam
mengikuti pembelajaran.
Salah satu
Faktor penyebab kurangnya aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran pada
siswa kelas IV MI Darul Ulum Semarang tahun pelajaran 2014/2015 diantaranya
dalam penyampaian materi pembelajaran selalu berpusat pada guru dimana guru
hanya memfokuskan penyampaian informasi kepada siswa melalui ceramah, hal ini
menimbulkan kurangnya kesempatan siswa untuk ikut aktif didalam pembelajaran
karena siswa lebih banyak diam dan mendengarkan sehinga aktivitas belajar mengajar kurang efektif.
Selain itu, siswa tidak dapat menangkap pelajaran dengan optimal. Faktor lain
adalah kurangnya kesadaran dari diri siswa bahwa belajar adalah suatu
kebutuhan.
Menentukan Strategi dan model pembelajaran yang
sesuai sangat diperlukan oleh guru untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam
proses pembelajaran sehingga dapat memudahkan siswa dalam memahami pokok
bahasan yang disampaikan oleh guru.
Tujuan yang ingin dicapai oleh guru diantarannya adalah menciptakan
suasana aktif didalam kelas selama proses belajar mengajar berlangsung.
Terciptanya suasana yang aktif di dalam kelas akan berdampak baik bagi siswa,
sehingga siswa akan mudah menyerap pokok bahasan yang disampaikan oleh guru
secara optimal.
Pemberlakuan
kurikulum 2013 pada kelas IV tahun ajaran baru 2014/2015 yang
menggunakan Pembelajaran tematik berpusat
pada siswa (student centered)
merupakan kurikulum yang dirasa masih baru bagi siswa kelas IV yang menuntut
siswa untuk ikut aktif dalam mengikuti
pembelajaran. Dalam Pembelajaran tematik ini dapat memberikan
pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences). Dengan pengalaman
langsung ini, siswa dihadapkan pada
sesuatu yang nyata
(konkrit) sebagai dasar
untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.[4]
Didasari beberapa masalah tersebut,maka seorang guru
perlu melakukan evaluasi belajar dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
bersamaan dengan penerapan kurikulum 2013 dengan pembelajaran tematik terpadu
pada sub tema macam-macam energi yang
dalam proses pembelajarannya menuntut siswa untuk ikut aktif dalam proses
belajar mengajar (Bertanya, mengamati, Mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan) karena dalam sub tema ini diharapkan siswa dapat
menghasilkan proyek atau produk diakhir proses belajar mengajar. Bukan hanya
hasil akhir yang akan dinilai akan tetapi dalam kurikulum 2013 diberlakukan
penilaian autentik yaitu mulai persiapan, proses sampai hasil yang dicapai.
Project Based
Learning dalam bahasa Indonesia disebut
Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP). Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) adalah suatu model pembelajaran yang
melibatkan suatu proyek dalam proses pembelajaran. Proyek yang dikerjakan oleh
siswa dapat berupa perseorangan atau kelompok dan dilaksanakan peserta didik
dalam waktu tertentu secara berkolaboratif menghasilkan sebuah produk yang
hasilnya kemudian akan ditampilkan atau dipresentasikan. Pelaksanaan proyek
dilakukan peserta
didik secara kolaboratif dan inovatif, unik yang berfokus pada pemecahan
masalah yang berhubungan denga kehidupan siswa. Pembelajaran berbasis proyek
merupakan bagian dari metoda instruksional yang berpusat pada pembelajaran.[5]
Berdasarkan uraian di atas peneliti bermaksud mengadakan penelitian di
kelas IV MI Darul Ulum Semarang tentang “Peningkatan Aktivitas
Belajar Siswa Pada Sub tema Macam-Macam Sumber Energi
Melalui
Penerapan Model Project Based Learning
Kelas IV MI Darul Ulum
Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015”.
Peneliti ingin mengetahui sekaligus membuktikan model Project Based Learning merupakan
salah satu langkah yang di gunakan guru di sekolah tersebut dapat meningkatkan
aktivitas belajar para siswanya, sehingga sekolah tersebut dapat menghasilkan siswa
yang benar-benar berkualitas serta memahami materi.Tujuan akhir adalah
agar peserta didik dapat mengaplikasikan apa yang di pelajarinya, serta dapat
menyelesaikan persoalan persoalan yang di hadapinya dalam kehidupan sehari-hari.
B.
Rumusan
masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan masalah sebagai brikut:
1.
Apakah penerapan
model Project Based Learning dapat meningkatkan aktivitas belajar
pada Sub tema Macam-macam Sumber Energi siswa kelas IV
MI Darul Ulum Semarang semester I tahun Pelajaran 2014/2015?
C.
Tujuan
penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Untuk
mengetahui apakah melalui penerapan Model Project Based Learning Pada Sub Tema Macam-macam Sumber Energi Siswa
Kelas IV MI Darul Ulum Semarang Semester I Tahun Pelajaran 2014//2015 aktivitas
Belajar dapat
ditingkatkan.
D.
Manfaat
hasil penelitian
Penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut :
Bagi siswa :
Penelitian ini merupakan upaya meningkatkan Aktivitas
belajar siswa pada Sub Tema Macam-macam Sumber Energi
pada siswa kelas IV semester gasal MI Darul Ulum Semarang tahun
Pelajaran 2014/2015 melalui penerapan model Project Based Learning.
Bagi guru:
Menambah wawasan dan
pengetahuan dalam meningkatkan kualitas pendidikan khususnya wawasan tentang pembelajaran model Project Based Learning pada siswa kelas IV semester
gasal MI Darul
Ulum Semarang
Bagi sekolah :
Hasil
penelitian ini diharapkan
dapat meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran sub tema Macam-macam Sumber Energi di MI Darul Ulum Semarang
Khususnya dan bagi sekolah yang lain pada umumya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Kajian Teori
1.
Tinjauan tentang Aktivitas Belajar
Menurut
Hilgrad dan Bower (Fudiyartanto,2002), belajar (to learn) memiliki arti : 1)
to gain knowledge, comprehension, or mastery of trough experience or sturdy; 2)
to fix in the mind or memory; memorize; 3) to acquire trough experience; 4) to
become in forme of the find out.
Menurut
definisi tersebut, belajar memiliki pengertian memperoleh pengetahuan atau
menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman, dan
mendapatkan informasi atau menemukan. Dengan demikian, belajar memiliki arti
dasar adanya aktivitas atau kegiatan dan penguasaan tentang sesuatu.[6]
Salah satu
ciri dari aktivitas belajar menurut para ahli pendidikan dan psikologi adalah
adamya perubahan tingkah laku yang biasanya berupa penguasaan terhadap ilmu
pengetahuan yang baru dipelajarinya, atau penguasaan terhadap keterampilan dan
perubahan yang berupa sikap yang dicapai dengan cara latihan maupun pengalaman.[7]
Menurut
Thomas M. Risk dalam bukunya Principles and practices of Teaching (1958)
halaman 7 sebagaimana dikutip oleh Ahmad Rohani HM “Teaching is the guidance
of learning experiences”, “mengajar adalah proses membimbing pengalaman
belajar”. Pengalaman itu hanya mungkin diperoleh jika peserta didik itu dengan
keaktifannya sendiri bereaksi terhadap lingkungannya.[8]
Ravi Ranga
Rao dan Digumarti Bhaskara Rao dalam bukunya Methods of Teaacher Training (2004:
309) mengemukakan :”Principle of Active Responding : The student learns that
if he should actively respond as he learn. The learner has to construst the
response. It is anintegral part of learning”.[9]
(Prinsip
aktif respon : Siswa dikatakan belajar bahwa jika ia aktif dalam merespon saat
ia belajar. Seorang Pelajar harus membangun respon karena ini merupakan bagian
integral dari pembelajaran)
Richard I.
Arends dalam bukunya Learning To Teach (2007: 12) mengemukakan tentang
aktivitas belajar:
“Leaarning is viewed not as students passively
receiving information from the teacher but rather as students actively
enganging in relevant experiences and having opportunities for dialogue so that
meaning can evolve and be contructed. Learning takes place not in passive
classrooms but in communities characterized by high levels of participation and engagement. We will
repeatedly come back to the idea that learning is the process of making sense
out of experience in learing to teach”. [10]
“Belajar dipandang bukan sebagai siswa pasif menerima
informasi dari guru melainkan sebagai siswa yang aktif mengikutsertakan dalam
pengalaman yang relevan dan memiliki peluang untuk dialog sehingga makna dapat
berkembang dan dapat dikonstuksikan. Pembelajaran yang terjadi didalam kelas
tidak pasif akan tetapi dalam suatu komunitas yang ditandai oleh tingginya
tingkat partisipasi dan keterlibatan. Kita berulangkali akan kembali ke gagasan
bahwa belajar adalah suatu proses membuat rasa dari suatu pengalaman dari
proses belajar mengajar”.
Wenger dalam buku “Annual Editions Education”
(2008/2009 : 196) mengemukakan tentang pembelajaran yang berarti yaitu : “ ......
Learning is the negotiation of meaning through participation.” [11]
“ .....
Belajar adalah negosiasi makna melalui partisipasi”
Berdasarkan pendapat para ahli tentang pengertian
belajar tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran yang terjadi di
kelas bukan sebagai siswa pasif menerima informasi dari guru akan tetapi
ditandai oleh tingginya tingkat partisipasi dan keterlibatan siswa untuk
memperoleh pengetahuan melalui pengalaman. Jadi siswa belum dikatakan belajar
jika belum ikut aktif berpartisipasi
dalam melakukan suatu aktivitas belajar.
2.
Tinjauan tentang Tema/ Sub Tema
dalam pembelajaran Tematik
a.
Pengertian
Pembelajaran Tematik Terpadu
Pada
pesrpektif bahasa,
pendekatan pembelajaran tematik
(thematic approach) sering
diartikan sebagai pembelajaran
terpadu. Pembelajaran terpadu didefinisikan
sebagai proses dan
strategi yang mengintegrasikan isi bahasa
(mendengarkan, berbicara,
membaca, dan menulis)
dan mengaitkannya dengan mata pelajaran yang lain.
Pembelajaran tematik
merupakan suatu pendekatan
dalam pembelajaran sebagai
suatu proses untuk
mengaitkan dan memadukan materi
ajar dalam suatu mata pelajaran atau antar mata pelajaran dengan semua
aspek perkembangan anak,
serta kebutuhan dan
tuntutan lingkungan sosial keluarga.[12]
Berdasarkan penjelasan di atas pembelajaran
tematik dapat diartikan sebagai berikut :
1. Pembelajaran yang
beranjak dari suatu
tema tertentu sebagai
pusat perhatian (center
of interest) yang digunakan
untuk memahami gejala-gejala
dan konsep lain,
baik yang berasal
dari mata pelajaran
yang bersangkutan maupun dari mata pelajaran lainnya;
2. Suatu pendekatan
pembelajaran yang menghubungkan
berbagai mata pelajaran yang
mencerminkan dunia nyata di sekeliling dan dalam rentang kemampuan dan
perkembangan anak;
3. Suatu cara
untuk mengembangkan pengetahuan
dan keterampilan anak secara serempak (simultan);
4.
Merakit atau menggabungkan
sejumlah konsep dalam
beberapa matapelajaran yang berbeda, dengan harapan siswa akan belajar
dengan lebih baik dan bermakna.[13]
b.
Karakteristik
Pembelajaran Tematik
Pembelajaran Tematik memiliki
karakteriatik sebagai berikut :
1)
Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered). Hal
ini sesuai dengan pendekatan
belajar modern yang
lebih banyak menempatkan siswa
sebagai subjek belajar.
Peran guru lebih
banyak sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada
siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
2)
Pembelajaran tematik dapat memberikan
pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences). Dengan pengalaman
langsung ini, siswa dihadapkan pada
sesuatu yang nyata
(konkrit) sebagai dasar
untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
3)
Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata
pelajaran menjadi tidak begitu
jelas. Bahkan dalam pelaksanaan di kelas-kelas awal SD/MI, fokus pembelajaran
diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan
kehidupan siswa.
4)
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses
pembelajaran. Dengan demikian, siswa dapat memahami konsep-konsep tersebut
secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu
siswa dalam memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
5)
Pembelajaran tematik bersifat luwes
(fleksibel), sebab guru
dapat mengaitkan bahan ajar
dari satu mata
pelajaran dengan mata
pelajaran yang lainnya, bahkan
dengan kehidupan siswa
dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada;
6)
Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai
dengan minat dan kebutuhan siswa. Dengan demikian, siswa diberi kesempatan
untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.[14]
c.
Keunggulan
Pembelajaran Tematik
Dalam pelaksanaannya di
kelas, pembelajaran tematik memiliki keunggulan antara lain:
1)
Pengalaman
dan kegiatan belajar
akan selalu relevan
dengan tingkat perkembangan siswa;
2)
Kegiatan-kegiatan yang
dipilih dalam pelaksanaan
pembelajaran tematik sesuai dengan
dan bertolak dari minat dan kebutuhan anak;
3)
Seluruh kegiatan belajar lebih
bermakna bagi siswa sehingga hasil belajar akan dapat bertahan lebih lama;
4)
Pembelajaran tematik dapat menumbuh
kembangkan keterampilan berpikir siswa;
5)
Menyajikan kegiatan yang bersifat
pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui siswa dalam
lingkungannya;
6)
Menumbuh kembangkan keterampilan
sosial siswa seperti
kerjasama, toleransi, komunikasi, dan respek terhadap gagasan orang
lain.[15]
3. Tinjauan tentang Model Project Based Learning
a.
Pengertian Project Based Learning
Project Based
Learning dalam bahasa Indonesia disebut
Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP). Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) adalah suatu model pembelajaran yang
melibatkan suatu proyek dalam proses pembelajaran. Proyek yang dikerjakan oleh
siswa dapat berupa perseorangan atau kelompok dan dilaksanakan peserta didik
dalam waktu tertentu secara berkolaboratif menghasilkan sebuah produk yang
hasilnya kemudian akan ditampilkan atau dipresentasikan. Pelaksanaan proyek
dilakukan peserta
didik secara kolaboratif dan inovatif, unik yang berfokus pada pemecahan
masalah yang berhubungan denga kehidupan siswa.
Pembelajaran berbasis proyek merupakan bagian dari
metoda instruksional yang berpusat pada pembelajaran. Dalam pelaksanaan
pembelajaran Berbasis Proyek (Project
Based Learning) guru hanya mengamati, memantau kegiatan belajar mengajar
baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
b.
Tujuan
Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) yaitu:
a. Mengaktifkan
peserta didik didik dalam kegiatan belajar mengajar
b. Membiasakan
peserta didik berinteraksi pada lingkungan.
c. Memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mau bekerja secara produktif menemukan
berbagai pengetahuan.
d. Membiasakan
siswa berpikir kritis dan analistis
e. Mencari
dan memanfaatkan sumber belajar yang berasal dari lingkungan sekitar.
f. Menggunakan
pengetahuan secara efektif
g. Mengembangkan
pengetahuan dan strategi untuk memecahkan permasalahan.[16]
c.
Manfaat
Manfaat Pembelajaran
berbasis
proyek
(PBP) diantaranya adalah
sebagai berikut:
a. Memperoleh
pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran
b.
Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan
masalah.
c.
Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan
masalah yang kompleks dengan hasil produk nyata berupa barang atau jasa.
d.
Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta
didik dalam mengelola sumber/bahan/alat untuk menyelesaikan tugas.
e.
Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada PBP yang
bersifat kelompok.
d.
Prinisp-prinsip
pembelajaran berbasis proyek (PBP)
Sebagaimana telah
diurakan di atas bahwa sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi dalam PBP menggunakan
tugas proyek sebagai strategi pembelajaran. Para peserta
didik bekerja secara nyata, memecahkan
persoalan di dunia
nyata yang dapat menghasilkan solusi berupa produk atau hasil
karya secara nyata
atau realistis. Prinsip yang mendasari pembelajaran berbasis proyek
adalah:
1) Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang
melibatkan tugas-tugas pada kehidupan nyata untuk memperkaya pembelajaran.
2) Tugas proyek menekankan pada kegiatan penelitian
berdasarkan suatu tema atau topik yang telah ditentukan dalam pembelajaran.
3) Penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara otentik
dan menghasilkan produk nyata yang telah dianalisis dan dikembangkan
berdasarkan tema/topik yang disusun dalam bentuk produk (laporan atau hasil
karya). Produk, laporan atau hasil karya tersebut selanjutnya dikomunikasikan
untuk mendapat tanggapan dan umpan balik untuk perbaikan proyek berikutnya.
e.
Langkah-langkah
Pembelajaran
3. Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Proyek
|
2. Perancangan langkah-langkah
penyelesaian Proyek
|
1.
Penentuan Proyek
|
5. Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil
Proyek
|
4. Penyelesaian Proyek dengan fasilitasi
dan monitoring guru
|
6. Evaluasi
proses dan hasil Proyek
|
B.
Tinjauan hasil penelitian terdahulu
yang relevan
Dalam penyusunan proposal PTK ini
penulis telah menggali beberapa informasi dari sumber-sumber yang ada kaitannya
dengan pelaksanaan pembelajaran menggunakan model Project Based Learning
serta rumusan masalah yang bersinggungan dengan teori-teori yang ada pada para
peneliti.
Pertama, Penelitian yang dilakukan
oleh Titik Suharyati (SD Negeri Telukan 03 Kecamatan Grogol Kabupaten
Sukoharjo) Dalam Jurnal Pendidikan Dwija Utama Forum Komunikasi Pengembangan
Profesi Pendidik Kota Surakarta dengan judul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil
Belajar IPA Materi Energi dan Perubahannya melalui Metode Eksperimen pada Siswa
Kelas VI SD Negeri Telukan 03 Semester II Tahun Pelajaran 2010/2011”. Dalam
penelitian ini ditemukan permasalahan yang sama bahwa tanpa disadari siswa dan
guru hanya melakukan rutinitas yang sama setiap belajar IPA, karena guru belum
mengoptimalkan metode pembelajaran yang bervariasi dan menyenangkan yang bisa
memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa.[18]
Kedua, Skripsi Warsito (04461123) dari
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
tahun 2008 yang berjudul “Pembelajaran
Sains Berbasis Proyek (Project Based Learning) sebagai Usaha untuk Meningkatkan
Aktivitas dan Accademic Skill Siswa Kelas VIIC SMP Muhammadiyah 3 Depok.”
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diterapkan Project Based Learning,
tingkat aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran fisika di kelas mengalami
peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu siswa lebih berani untuk
mempresentasikan hasil proyek, mengajukan pertanyaan, menjawab dan menanggapi
pertanyaan, dan siswa lebih memperhatikan saat kelompok lain mempresentasikan
hasil proyek. Aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke
siklus II sebesar 35,42% dalam kategori rendah menjadi 71,88% dalam kategori
tinggi pada siklus II.[19]
Ketiga, skripsi Achmad Fachruri (053111019)
dari Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang tahun 2010 yang berjudul “ Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik Dalam Pembelajaran PAI dengan Strategi
Aktive Learning Tipe Active Knowladge Sharing di SMP N 31 Semarang Semester II
Kelas VIII Tahun Ajaran 2019/2010”.
Dalam penelitian ini ditemukan permasalahan yang sama bahwa metode dan
strategi yang digunakan guru mata pelajaran PAI yang belum secara penuh
menggunakan pembelajaran aktif dan cenderung terjadi komunikasi satu arah,
artinya dalam proses pembelajaran peserta didik cenderung pasif dan kurang
mempunyai pengalaman belajar dalam pembelajaran.[20]
Dari
beberapa hasil penelitian dan skripsi diatas, meskipun ada beberapa istilah
yang mengalami kemiripan namun peneliti ingin memfokuskan pada peningkatan aktivitas belajar siswa dengan
metode yang telah digunakan dalam
penelitian terdahulu dengan menggunakan penambahan model baru yang lain dalam
penelitiannya yaitu Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Sub tema Macam-macam Sumber Energi
melalui Penerapan Model Project Based Learning Kelas IV MI Darul Ulum Semarang
Semester Gasal Tahun 2014/2015. Yang
membedakan dengan penelitian yang terdahulu yaitu dalam pelaksanaan
pembelajaran pada kelas IV sudah disesuaikan dengan kurikulum terbaru yaitu
kurikulum 2013 yang sudah diberlakukan pelaksanaannya mulai awal semester gasal
tahun pelajaran 2014/2015 yang penilaiannya dilakukan dengan penilaian autentik
dan pendekatan ilmiah (Scientific approach).
C.
Hipotesis
Berdasarkan
kajian teori tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : ”PENINGKATAN
AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA SUB TEMA MACAM MACAM SUMBER
ENERGI MELALUI
PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING KELAS IV MI
DARUL ULUM SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2014/2015”
D.
Indikator
Keberhasilan
Tercapainya tujuan utama yaitu
adanya peningkatan aktivitas siswa dengan hasil pengamatan/observasi aktivitas
siswa dengan nilai minimal B, atau dikonversikan dalam angka 3
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
A.
Rancangan
Penelitian
Rancangan penelitian ini ditetap kan dua siklus
1)
Siklus I dimulai dari refleksi awal, kemudian dilanjutkan dengan
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/Evaluasi dan refleksi akhir.
2)
Siklus II dimulai dari refleksi awal, hasil dari siklus I kemudian
dilanjutkan dengan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/Evaluasi dan
refleksi akhir
B.
Lokasi,
Waktu dan Subyek Penelitian
1)
Lokasi penelitian tindakan ini adalah MI Darul
Ulum Semarang yang terletak di Jalan. Anyar Desa Wates Kecamatan Ngaliyan
Kabupaten Semarang , alasan memilih MI Darul Ulum Ngaliyan Semarang Karena
jumlah Rombelnya banyak terdiri dari 11 rombel dengan jumlah siswa ± 320 siswa,
Jumlah guru 16 guru yang terdiri 3 guru PNS dan 13 Guru Tetap Yayasan meskipun
sebagian besar guru masih berstatus Guru Tetap Yayasan akan tetapi sebagian
besar guru MI Darul Ulum Semarang yaitu 12 Guru sudah bersertifikasi dan yang terpenting bahwa MI Darul ulum Semarang
sudah Terakreditasi A.
2)
Waktu Penelitian PTK ini adalah kurang lebih 2
bulan mulai dari 5 Agustus 2014 sampai 30 September 2014 pada semester gasal
th 2014/2015,
3)
Subyek dari penelitian dan karakteristiknya:
Subyek penelitian ini adalah Kelas IV Kholid bin Walid yang berjumlah 23 siswa yang terdiri dari 12 siswa
laki-laki dan 11 siswa perempuan, alasan
memilih kelas ini karena awal ajaran baru ini khusus kelas IV merupakan awal
pelaksanaan pembelajaran tematik sesuai kurikulum 2013.
C.
Kolaborator
Penelitian
1)
Kolaborator dari guru pamong
Nama : Zaenal Arifin, M.Ag
Tugas : Guru
Satminkal : MI Darul Ulum
Semarang
2)
Kolaborator dari teman sejawat
Nama : Alifah
Satminkal : MI Mirfa’ul Ulum
Semarang
Lokasi PPLK : MI Darul Ulum Semarang
D.
Prosedur
Penelitian
Prosedur penelitian adalah langkah-langkah
operasional baik yang terkait dengan perencanaan, pelaksanaan,
observasi/evaluasi, maupun refleksi. Dalam Penelitian
Tindakan Kelas ini terdiri dari 2 siklus tindakan dalam
pembelajaran. Dimana setiap siklus tersebut terdiri dari empat tahapan yang
meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi), dan refleksi. Hasil siklus I akan ditidaklanjuti untuk pelaksanaan
siklus II. Namun sebelum pelaksanaan siklus- siklus tersebut, peneliti akan
melaksanakan kegiatan pra siklus terlebih dahulu. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keadaan dan kondisi
siswa di awal
sebelum pelaksanaan siklus dalam PTK baik hasil nilai evaluasi belajar siswa, nilai sikap dan kepribadian yang
bersifat kuantitatif ataupun kualitatif yang telah ada.
1.
Pra Siklus
Pembelajaran pada tahap pra siklus ini, guru belum
menggunakan Model Project Based learning. Pelaksanaan pra siklus dilakukan dengan wawancara
dengan guru kelas tentang aktivitas siswa pada kelas IV kholid bin Walid MI
Darul Ulum Semarang. Berdasarkan hasil dari wawancara akan diperoleh data tentang keaktifan siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran. Setelah kegiatan pra siklus di atas dilaksanakan, peneliti melaksanakan
serangkaian siklus- siklus PTK yang
dimaksud di awal sebagaimana dapat digambarkan dalam bentuk bagan daur pelaksanaan PTK berikut:
Permasalahan
|
Rencana
Tindakan I
(Alternatif
Pemecahan)
|
Pelaksanaan
Tindakan
I
|
Analisis
Data I
|
Refleksi I
|
Belum Terselesaikan ?
|
Pelaksanaan
Tindakan
II
|
Analisis Data II
|
Refleksi II
|
Rencana Tindakan II (Alternatif Pemecahan)
|
Pengamatan/
Pengumpulan Data I
|
Pengamatan/
Pengumpulan Data II
|
S
I
K
L
U
S
I
1
I
|
S
I
K
L
U
S
II
II
|
Masalah terselesaikan?
|
Berhenti pada
Siklus ini!
|
Adapun penjabarannya akan
dijelaskan dalam siklus- siklus berikut ini:
2.
Siklus I
a.
Perencanaan
Peneliti bersama dengan guru pamong menyusun perencanaan yang meliputi:
1)
Merencanakana pembelajaran yang
akan diterapkan dalam PBM.
2)
Mengembangkan skenario
pembelajaran.
3)
Menyiapkan sumber belajar.
4)
menyiapkan alat dan media
pembelajaran.
5)
Menyiapkan Instrumen pengamatan/observasi
6)
Menyiapkan lembar Kerja Siswa
b.
Tindakan
Peneliti
dengan didampingi Guru pamong dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah
disiapkan oleh peneliti. Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan
model
project based learning pada Sub
tema Macam-macam Sumber Energi pada Kelas IV Kholid bin Walid Semester 1 pada siklus 1 ini secara garis besar sebagai
berikut:
1)
Guru memberikan apersepsi tentang materi pembelajaran
yang akan dibahas
2) Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran
3)
Guru
melaksanakan pembelajaran dan mengamati, menilai melalui lembar observasi atau
pengamatan berkaitan dengan proses pembelajaran di dalam kelas serta mencatat
apa yang terjadi di dalam kelas pada siklus 1 terkait dengan pelaksanaan dengan
Sub tema Macam-macam Sumber Energi pada Kelas IV Kholid bin Walid Semester Gasal
menggunakan model project based learning
4)
Guru menerapkan langkah- langkah model
project based learning dalam materi dengan
Sub tema Macam-macam Sumber Energi pada Kelas IV Kholid bin Walid Semester gasal tahun
2014/2015.
5)
Menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario
pembelajaran.
c.
Observasi
Dalam tahap ini
dilaksanakan observasi terhadap pelaksanan tindakan dengan menggunakan lembar
observasi yang telah disiapkan, Peneliti melaksanakan observasi untuk mengetahui beberapa
aspek yaitu:
1)
Siswa aktif
mengamati lampu yang dimatikan dan dihidupkan;
2)
Siswa aktif
bertanya tentang hasil pengamatan terhadap lampu yang dihidupkan dan dimatikan;
3)
Siswa aktif
melakukan percobaan pembuatan proyek yang berupa buklet/pamflet;
4)
Siswa aktif
menalar perubahan energi yang terjadi pada suatu benda elektronik dan
menyebutkan manfaatnya;
5)
Siswa aktif
menyampaikan hasil proyeknya didepan kelas.
d.
Refleksi
Pada tahap
ini, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas IV Kholid bin
Walid untuk mendiskusikan dan
menganalisis data yang diperoleh melalui observasi. Berdasarkan hasil analisis
guru dapat merefleksi diri tentang upaya tindakan yang telah dilakukan
untuk meningkatkan hasil belajar, apakah
dengan penerapan
Model Project Based Learning dapat
meningkatkan aktivitass belajar siswa pada sub
tema Macam-macam Sumber Energi kelas IV
Kholid bin Walid MI Darul Ulum Semarang.
Berdasarkan
hasil refleksi ini akan dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan kelas
pada siklus berikutnya.
3.
Siklus II
a. Perencanaan
1) Meninjau
kembali rencana pembelajaran yang disiapkan untuk siklus 2 dengan melakukan
revisi sesuai hasil refleksi siklus 1, yaitu mengadakan tanya jawab tentang
materi Sub tema macam-macam sumber energi kelas IV semester Gasl tahun
2014/2015. Penekanan pada siklus ini adalah aktivitas siswa.
2)
Menyiapkan lembar kerja observasi yaitu pengamatan
terhadap kegiatan belajar peserta didik di kelas.
b. Tindakan
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disiapkan oleh
peneliti dan direvisi berdasarkan evaluasi pada siklus 1.
1) Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran.
2)
Melakukan tindakan pembelajaran sesuai dengan skenario
dan hasil refleksi, yaitu mengadakan tanya jawab tentang materi Sub
tema macam-macam Sumber Energi pada
Kelas IV Semester gasal tahun 2014/2015.
3)
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran
dengan menerapkan
model project based learning.
c.
Observasi
Dalam tahap ini
dilaksanakan observasi terhadap pelaksanan tindakan dengan menggunakan lembar
observasi yang telah disiapkan. Peneliti melaksanakan observasi untuk
mengetahui beberapa aspek yaitu:
1)
Siswa aktif
mengamati kincir angin dan kincir air yang dibawa oleh guru;
2)
Siswa aktif
bertanya setelah mengamati kincir angin dan kincir air yang dibawa oleah guru;
3)
Siswa aktif
melakukan percobaan pembuatan proyek yang berupa kincir angin dan kincir air;
4)
Siswa aktif
menalar suber energi yang digunakan oleh kincir angin dan kincir air serta cara
kerja dan manfaatnya dan menuangkan dalam laporan hasil percobaan;
5)
Siswa aktif
dalam menyampaiakan hasil proyek didepan kelas
d.
Refleksi
Refleksi pada
siklus kedua ini dilakukan untuk melakukan penyempurnaan tentang pelaksanaan
pembelajaran dengan menerapkan model project based learning yang diharapkan dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa pada sub macam-macam sumber
Energi kelas IV semester gasal
secara maksimal. Hasil pengamatan dianalisis untuk
memperoleh gambaran bagaimana dampak dari tindakan yang dilakukan. Jika
permasalahan sudah terselesaikan dan sudah dirasa cukup maka tindakan akan
dihentikan.
E.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode:
1)
Observasi
untuk mengamati secara langsung
kejadian- kejadian atau peristiwa yang diluar kebiasaan yang menjadi kontradiktif,
misal: suasana gaduh, siswa aktif atau pasif, antusias belajar, gerakan, dll, kemudian dicatat.
2)
Portofolio
berupa hasil karya/proyek untuk mengetahui hasil proyek siswa.
F.
Teknik Analisis Data
Data-data yang
diperoleh dari penelitian melalui lembar pengamatan/observasi kemudian diolah dengan analisis data deskriptif untuk
menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian indikator keberhasilan tiap siklus
dan untuk menggambarkan keberhasilan pembelajaran dengan menerapkan
model roject based learning Pada
sub tema macam-macam sumber energi kelas IV semester gasal th 2014/2015. Untuk memperoleh peningkatan aktivitas
belajar siswa, peneliti
menggunakan teknik analisa data kualitatif dari hasil pengumpulan data
observasi atau pengamatan sebelumnya. Berdasarkan
pada permasalahan dalam penelitian tindakan yang berjudul :
"PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA
PADA SUB TEMA MACAM MACAM SUMBER ENERGI MELALUI
PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING KELAS IV MI
DARUL ULUM SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2014/2015”
sebagai berikut
: Jika strategi pembelajaran yang selama ini digunakan oleh guru MI Darul Ulum Semarang dalam kegiatan belajar
mengajar siswa kelas IV semester gasal MI Darul Ulum Semarang, diganti
dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik terpadu model project based learning, maka dimungkinkan akan berpengaruh terhadap peningkatan
aktivitas belajar anak pada Sub Tema Macam-macam Sumber Energi kelas IV MI Darul Ulum Semarang.
G.
Indikator Keberhasilan PTK
Kriteria
keberhasilan PTK dapat
ditunjukkan melalui berbagai indikator-indikator kualitatif berupa meningkatnya
keaktifan siswa dalam ikut serta melakukan aktivitas belajar.
dengan hasil pengamatan/observasi aktivitas siswa dengan nilai minimal B, atau
dikonversikan dalam angka 3
H.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang akan dipersiapkan oleh
peneliti adalah sbb:
1)
RPP siklus I dan siklus II
2)
Lembar observasi berupa checklist
aktivitas siswa
Lembar observasi aktivitas siswa bertujuan untuk
mengumpulkan data kualitatif yang berkaitan dengan keaktifan siswa berisi nilai
keaktifan siswa. Nilai ini bisa dikonversikan dalam bentuk skor 1-4. Skor 4: sangat tinggi, 3: tinggi, 2: cukup, dan 1: Rendah
3)
Lembar observasi aktivitas guru
Lembar obervasi ini bertujuan untuk menganalisa
praktik pengajar guru yang sedang berlangsung, mengukur sejauh mana guru
menguasai materi, menerapkan RPP dalam mengajar, menganalisa apakah metode yang
digunakan telah tepat atau belum dalam pembelajaran.
4)
Angket untuk mengetahui keefektifan
model project based learning dalam pembelajaran
I. Jadwal Penelitian
Peneliti
telah merencanakan jadwal PTK sebelum melaksanakan PTK di lapangan berdasarkan
kalender pendidikan, program semester dan jadwal pembelajaran tematik kelas IV
B yang telah ditetapkan oleh madrasah. Adapun jadwal PTK tersebut dalam bentuk matrik/ tabel berikut:
Contoh jadwal PTK (selama bulan: Juni
s.d. November 2014)
No
|
Kegiatan
|
Bulan/ Minggu
ke
|
|||||
Juni
|
Juli
|
Agust
|
Sept
|
Okt
|
Nov
|
||
1
|
Pematangan
dan konsultasi topik PTK
|
Minggu
Ke
3-4
|
|
|
|
|
|
2
|
penyusunan
proposal PTK
|
|
Minggu ke 1-4
|
|
|
|
|
3
|
Penyusunan
instrumen PTK
|
|
|
Minggu ke 1-4
|
|
|
|
4
|
Pelaksanaan
siklus I
|
|
|
|
Minggu ke 1
|
|
|
5
|
Pelaksanaan
siklus II
|
|
|
|
Minggu
ke 2
|
|
|
6
|
Analisis
Data
|
|
|
|
Minggu ke 3-4
|
|
|
7
|
Penyusunan
laporan PTK
|
|
|
|
|
Minggu ke 1-3
|
|
8
|
Pendaftaran
seminar Hasil PTK
|
|
|
|
|
Minggu ke 4
|
|
9
|
Seminar
Hasil PTK
|
|
|
|
|
|
Minggu ke 1
|
10
|
Revisi
Laporan Hasil PTK
|
|
|
|
|
|
Minggu ke 2
|
11
|
Penyerahan
Laporan Hasil PTK kepada pengelola (2 jilid & soft copy)
|
|
|
|
|
|
Minggu ke 3
|
BAB
IV
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Paparan Data
Temuan Penelitian yang menjadi fokus perbaikan yang dihimpun selama pelaksanaan
pembelajaran dapat penulis paparkan sebagai berikut :
1. Prasiklus
Hasil wawancara dengan guru
kelas tentang aktivitas siswa dalam belajar pada pra siklus diperoleh hasil dari
23 siswa yang cukup aktif dalam pembelajaran adalah 8 siswa ( 34,78%) dan
sisanya. 15 Siswa kurang aktif (65,21%), selanjutnya penulis berkonsultasi
dengan guru pamong untuk mengungkap dan memperjelas masalah, lalu mencari
alternatif pemecahannya dengan merencanakan perbaikan pembelajaran siklus I.
Pada pra siklus dapat disajikan dalam grafik sebagai berikut:
Grafik
1
Aktivitas
Belajar Siswa pra siklus
Berdasarkan data pada tabel tersebut , selama ini
aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran tematik terpadu di MI Daru Ulum Wates Ngaliyan Semarang khsusnya kelas
IV (kholid bin walid) masih rendah sehingga proses pembelajaran berjalan kurang
lancar. Sedangkan penanganan untuk membangkitkan aktivitas belajar siswa belum
dilaksanakan dan diterapkan secara maksimal karena lebih banyak menggunakan
model pembelajaran ceramah yang mana siswa cenderung hanya mendengar dan
mencatat pelajaran yang diberikan guru. Siswa tidak mau bertanya apalagi
mengemukakan pendapat tentang materi yang diberikan.
2. Siklus I
Setelah data
tentang aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran di kelas diperoleh
dari tahap pra siklus, peneliti melanjutkan penelitian ke tahap siklus I.
Berikut ini adalah hasil penelitian siklus I dalam upaya peningkatan aktivitas
belajar pada sub tema macam-macam sumber energi melalui penerapan model Project
Based Learning kelas IV MI Daru Ulum Ngaliyan Semarang.
a. Tahap
perencanaan
Berdasarkan
masalah yang telah diidentifikasi pada tahap pra siklus maka telah direncanakan
model pembelajaran pada sub tema macam-macam sumber energi melalui penerapan
model Project Based Learning
b. Tahap
pelaksanaan
Pelaksanaan
tindakan pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 kali pertemuan yaitu pada hari
rabu tanggal 3 September 2014 pukul 07.15 – 12.30 WIB. Pelaksanaan pembelajaran
pada siklus I ini mengacu pada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dipersiapkan. Selama pembelajaran
berlangsung aktivitas peneliti maupun siswa diamati oleh guru kolaborator
maupun kolaborator teman sejawat yang bertindak sebagai pengamat.
Pada tahap pelaksanaan tindakan siklus I
ini, guru melakukan tindakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Project
Based Learning.
Pada model ini siswa bekerja secara nyata, memecahkan persoalan di dunia nyata dengan mengembangkan tema/topik dalam
pembelajaran
yang dapat menghasilkan solusi berupa produk atau hasil karya secara nyata
atau realistis.
Adapun
langkah-langkah Pembelajaran
sebagai berikut:
1) Siswa
mengamati contoh Buklet (Mengamati).
2) Siswa
distimulasi untuk bertanya dari hasil
pengamatan Terhadap benda-benda elektronik disekitar sekolah tersebut hingga
terbentuk rumusan masalah. (menanya)
3) Siswa
diminta membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 orang.
4) Siswa
membaca instruksi di buku tentang cara membuat Buklet. (mengumpulkan informasi)
5) Dengan
bimbingan guru, siswa menentukan langkah-langkah pembuatan Buklet. (perancangan langkah-langkah penyelesaian
proyek)
6) Siswa
melakukan percobaan membuat buklet sesuai dengan langkah-langkah yang telah direncanakan. (Eksperimen) (penyelesaian proyek)
7) Siswa
menyampaikan hasil karyamya di depan kelas (Mengkomunikasikan); (publikasi
hasil proyek)
8) Siswa
dengan bimbingan guru Membuat kesimpulan hasil belajar (evaluasi proses dan hasil proyek)
c. Tahap
observasi
Observasi
dilakukan dengan menggunakan lembar observasi. Dari pengamatan tersebut
peneliti mendapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 1
Aktivitas siswa dalam
pembelajaran siklus I
No
|
Aspek yang
diamati
|
Prosentase
Kriteria Aktivitas Belajar Siswa (%)
|
|||
Kurang aktif
|
Cukup aktif
|
Aktif
|
Sangat Aktif
|
||
1.
|
Siswa
aktif mengamati (Observasi)
|
0
|
36,36
|
40,90
|
22,72
|
2
|
Siswa
aktif Bertanya (Menanya)
|
0
|
50,00
|
36,36
|
13,63
|
3.
|
Siswa
aktif melakukan percobaan (Eksperimen)
|
0
|
0
|
59,09
|
40,90
|
4.
|
Siswa
aktif menalar (Asosiasi/Analisi)
|
0
|
45,45
|
40,90
|
13,63
|
5.
|
Siswa
aktif dalam menyampaikan hasil pekerjaannya di depan kelas (komunikasi)
|
0
|
50,00
|
31,81
|
18,18
|
Dari data di
atas, secara klasikal aktivitas belajar siswa nampak sudah mengalami
peningkatan. Namun hasilnya belum memenuhi harapan yang diinginkan peneliti.
Dari data aktivitas siswa dan peneliti selam pembelajaran dapat diketahui bahwa
keterlibatan siswa dalam pembelajaran masih terbilang kurang begitu pula
aktivitas peneliti, dimana peneliti belum dapat mengkondisikan siswa dengan baik.
d. Refleksi
Sesudah peneliti
melaksanakan penelitian melalui perencanaa, pelaksanaan dan observasi, maka
peneliti merefleksi diri untuk mengetahui keberhasilan atau kekurangannya.
Berdasarkan data-data yang telah terkumpul pada siklus I, proses pembelajaran
yang berlangsung masih kurang efektif yang ditunjukkan dengan kurangnya
aktivitas belajar siswa selama pembelajaran berlangsung, hal ini dapat dilihat
dari hasil observasi aktivitas belajar siswa sebesar 36,36% cukup aktif, 41,81% aktif dan 21,81 % sangat aktif. Namun
penggunaan metode ini sudah dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam melakukan
eksperimen (percobaan) sebesar 59,09% aktif dan 40,90 % sangat aktif. Akan
tetapi hasil ini belum memenuhi target yang ditetapkan peneliti sehingga
diperlukan suatu perbaikan dalam pembelajaran untuk siklus berikutnya.
Berdasarkan
hasil refleksi yang dilakukan peneliti didapatkan beberapa solusi untuk
digunakan sebagai upaya perbaikan terhadap proses pembelajaran pada siklus II
dengan senantiasa mempelajari teknik-teknik penerapan model pembelajaran Project
Based Learning di kelas dan menyesuaikan dengan maeri yang akan diajarkan.
Selain itu perlu diadakan sosialisasi kepada siswa tentang teknik pembelajaran Project
Based Learning
3. Siklus II
a. Tahap
Perencanaan
Rencana
perbaikan pembelajaran pada siklus II
dibuat berdasarkan kekurangan yang ada pada siklus I. Rencana dalam siklus II
ini peneliti ingin lebih meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam
pembelajaran tematik terpadu dengan model Project Based Learning. Untuk
itu peneliti merencanakan perbaikan pembelajaran dengan menekankan pada :
1) Penggunaan
metode pembelajaran model Project Based Learning;
2) Bimbingan
sesuai dengan tingkat kesulitan baik kelompok maupun individu secara adil.
b. Tahap
Pelaksanaan
Tindakan pada
siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 10 September 2014, pukul 07.15 –
12.30 WIB. Dalam siklus II ini hal-hal yang dilakukan hampir sama dalam tahap
silkus I sebelumnya. Hanya saja dalam tahap siklus II ini peneliti lebih
menekankan pada keterampilan dalam pembuatan proyek secara prosedural sehingga
siswa dapat aktif selama kegiatan pembelajaran dan proses belajar berlangsung
dengan lancar.
Adapun
langkah-langkah pembelajaran siklus II sebagai berikut :
1) Siswa
diminta mengamati kincir angin dan kincir air yang dibawa oleh guru. (mengamati)
2) Siswa
distimulasi untuk bertanya dari hasil
pengamatan terhadap kedua kincir tersebut hingga terbentuk rumusan masalah. (menanya)
3) Siswa
diminta membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 orang.
4) Siswa
secara berkelompok menentukan proyek yang akan dikerjakan (membuat kincir angin
dan atau kincir air). (penentuan proyek)
5) Siswa
membaca instruksi di buku tentang cara membuat kincir angin dan kincir air. (mengumpulkan informasi)
6) Dengan
bimbingan guru, siswa menentukan langkah-langkah pembuatan kincir angin dan
kincir air. (perancangan langkah-langkah
penyelesaian proyek)
7) Dengan
bimbingan guru, siswa membagi tugas dalam setiap kelompoknya agar 2 kincir
tersebut selesai dibuat dalam waktu yang ditentukan. (penyusunan jadwal pelaksanaan proyek)
8) Siswa
secara berkelompok membuat kincir angin dan kincir air sesuai langkah dan
pembagian tugas yang telah direncanakan sebelumnya. (eksperimen); (penyelesaian proyek)
9) Guru
berkeliling memastikan siswa memahami instruksi yang diberikan dan memberikan
bantuan kepada siswa yang menemui kesulitan.
10) Siswa
keluar kelas dan mempraktekkan cara agar kincir angin dan kincir air dapat
bergerak secara bergantian. (eksperimen); (penyelesaian proyek)
11) Ketika
siswa sedang menggerakkan kincir angin dan kincir air, siswa yang lain dalam
satu kelompok diminta untuk mengamati perbedaan dan persamaan dari kedua kincir
tersebut. (mengasosiasi)
12) Siswa
secara berkelompok membuat laporan hasil percobaan dan pengamatan. (penyusunan laporan proyek)
13) Siswa
mempresentasikan hasil laporannya di depan kelas. (mengkomunikasikan); (publikasi
hasil proyek)
14) Siswa
dengan bimbingan guru menyimpulkan tentang manfaat energi angin dan energi air
serta manfaat dari kincir angin dan kincir air. (evaluasi proses dan hasil proyek)
Selama proses
pembelajaran, peneliti dan kolaborator teman sejawat melakukan pengamatan
mengenai kegiatan dan aktivitas siswa. Kemudian pada akhir siklus II ini
peneliti merekap data semua aktivitas siswa selama pengamatan pelaksanaan
tindakan siklus II.
c. Tahap
Observasi
Selama proses pembelajaran, peneliti berhasil
melakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran siklus II. Dari lembar
observasi dapat diketahui bahwa hasil penelitian masalah siklus II ini sudah
lebih baik daripada perbaikan pembelajaran siklus I. Aktivitas siswa selama
proses pembelajaran siklus II yang tercatat melalui lembar pengamatan sudah
baik. Siswa lebih aktif, antusias dan serius dalam mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru. sebagaimana terangkum dalam tabel berikut :
Tabel 2
Aktivitas siswa dalam
pembelajaran siklus II
No
|
Aspek yang diamati
|
Prosentase Kriteria Aktivitas Belajar Siswa (%)
|
|||
Kurang aktif
|
Cukup aktif
|
Aktif
|
Sangat Aktif
|
||
1.
|
Siswa aktif mengamati (Observasi)
|
0
|
0
|
40,90
|
59,09
|
2
|
Siswa aktif
Bertanya (Menanya)
|
0
|
0
|
63,63
|
36,36
|
3.
|
Siswa aktif
melakukan percobaan (Eksperimen)
|
0
|
0
|
18,18
|
81,81
|
4.
|
Siswa aktif menalar
(Asosiasi/Analisi)
|
0
|
0
|
77,27
|
22,72
|
5.
|
Siswa aktif dalam
menyampaikan hasil pekerjaannya di depan kelas (komunikasi)
|
0
|
0
|
54,54
|
45,45
|
Dari data aktivitas siswa dan
peneliti selama pembelajaran dapat diketahui bahwa keterlibatan siswa dalam
pembelajaran pada siklus II ini mengalami peningkatan dan telah memenuhi target
yang ingin dicapai oleh peneliti. Selain itu pada siklus II ini peneliti sudah
dapat menerapkan model pembelajaran dengan baik, di mana peneliti sudah dapat
mengkondisikan siswa selama pembelajaran.
d.
Refleksi
Berdasarkan dari hasil dalam perbaikan pembelajaran siklus II dan hasil
observasi atas tindakan proses pembelajaran, peneliti dapat merumuskan
keberhasilan dan kekurangan pada penelitian tersebut. Berdasarkan data yang
didapat dari pelaksanaan siklus II menunjukkan adanya peningkatan yang
signifikan yaitu meningkatnya aktivitas belajar siswa selama kegiatan
pembelajaran.
Dengan interpretasi tersebut dapat dinyatakan bahwa penelitian tindakan
yang dilakukan telah sesuai rencana yang ditetapkan yaitu terlaksananya siklus
I dan siklus II. Dan dari hasil refleksi siklus II ini menunjukkan bahwa
penerapan metode pembelajaran model Project Based learning pada sub tema
Macam-macam sumber energi pada siswa kelas IV MI Darul Ulum Ngaliyan Semarang
selama proses pembelajaran telah berhasil.
B.
Analisis Data per Siklus
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada sub tema macam-macam
sumber energi yang terbagi menjadi dua siklus pembelajaran. Siklus I
dilaksanakan pada tanggal 3 September 2014 membahas tentang sub tema
macam-macam sumber energi pembelajaran I. Siklus II dilaksanakan pada tanggal
10 September 2014 membahas tentang sub tema macam-macam sumber energi
pembelajaran 2.
Pelaksanaan proses pembelajaran siklus I mengacu pada rencana
pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti. Pada proses pembelajaran siklus
I yang dilakukan peneliti adalah mengoptimalkan pelaksanaan pembelajaran model Project
Based Learning.
Pada siklus I ini keterlibatan siswa selama proses pembelajaran masih
dikatakan kurang yaitu sebesar 36,36% cukup aktif,
41,81% aktif dan 21,81 % sangat aktif. Hal ini disebabkan peneliti belum dapat
mengkondisikan kelas dengan baik yang ditunjukkan dengan masih banyak siswa
yang ramai sendiri selama proses pembelajaran, dan terdapat siswa yang nampak
bosan dan sibuk bermain sendiri selama kegiatan pembelajaran. Kendala lainnya
adalah peneliti terlalu cepat dalam menyampaikan informasi dan penjelasan
prosedur pelaksanaan pembelajaran berbasis Proyek, sehingga siswa kurang
memahami teknik pembelajaran yang disampaikan. Oleh karena itu diperlukan suatu
perbaikan-perbaikan proses pembelajaran untuk siklus berikutnya, sehingga pada
siklus II nantinya akan tercipta suatu proses pembelajaran yang menarik dan
tidak membosankan bagi siswa yang pada akhirnya siswa akan lebih aktif selama
proses pembelajaran berlangsung.
Pelaksanaan siklus II dilaksanakan hari rabu tanggal 10 September 2014
membahas sub tema macam-macam sumber energi pembelajaran 2. Proses pembelajaran
yang dilakukan peneliti pada siklus II tidak jauh berbeda dengan pembelajaran
pada siklus I, hanya saja peneliti telah melakukan beberapa perbaikansesuai
dengan hasil refleksi kinerja peneliti selama siklus I. Pada siklus II peneliti
menjelaskan lebih detail kepada siswa tentang prosedural teknik pelaksanaan
model Project Based Learning sehingga pelaksanaan pembelajaran lebih
lancar. Peneliti juga memberikan bantuan berupa pengarahan kepada siswa apabila
siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan proyek.
Hasil yang diperoleh adalah bahwa pada siklus II ini aktivitas siswa
meningkat menjadi 0% siswa cukup aktif 50,90 % aktif dan 49,08 % sangat aktif.
C.
Analisis Data Akhir (akhir)
Berdasarkan paparan data dan analisis data dari siklus I
dan siklus II perbandingannya dapat peneliti gambarkan sebagai berikut :
Tabel 3
Perbandingan Aktivitas
siswa dalam pembelajaran siklus I & II
No
|
Aspek yang
diamati
|
Prosentase
Kriteria Aktivitas Belajar Siswa (%)
|
|||||||
Kurang aktif
|
Cukup aktif
|
Aktif
|
Sangat Aktif
|
||||||
S I
|
S II
|
S I
|
S II
|
S I
|
S II
|
S I
|
S II
|
||
1.
|
Siswa aktif mengamati (Observasi)
|
0
|
0
|
36,36
|
0
|
40,90
|
40,90
|
22,72
|
59,09
|
2
|
Siswa
aktif Bertanya (Menanya)
|
0
|
0
|
50,00
|
0
|
36,36
|
63,63
|
13,63
|
36,36
|
3.
|
Siswa
aktif melakukan percobaan (Eksperimen)
|
0
|
0
|
0
|
0
|
59,09
|
18,18
|
40,90
|
81,81
|
4.
|
Siswa
aktif menalar (Asosiasi/Analisi)
|
0
|
0
|
45,45
|
0
|
40,90
|
77,27
|
13,63
|
22,72
|
5.
|
Siswa
aktif dalam menyampaikan hasil pekerjaannya di depan kelas (komunikas)
|
0
|
0
|
50,00
|
0
|
31,81
|
54,54
|
18,18
|
45,45
|
Grafik 2
Aktivitas belajar siswa siklus I
dan Siklus II
Berdasarkan hasil penelitian ini ternyata
menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model Project Based
Learning yang diterapkan pada sub tema macam-macam sumber energi kelas IV
(kholid bin Walid) MI Darul Ulum Ngaliyan Semarang tahun pelajaran 2014/2015
dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
BAB
V
PENUTUP
A.
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data pelaksanaan Penelitian
Tindakan Kelas dengan judul “ Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Sub tema
Macam-macam Sumber energi Melalui Penerapan Model Project Based Learning kelas
IV MI Darul Ulum Ngaliyan Semarang” dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Pembelajaran dengan model Project Based Learning pada sub tema
macam-macam sumber energi mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini
terbukti dengan perolehan prosentase kriteria aktivitas belajar siswa, yaitu :
pada siklus I siswa yang cukup aktif 36,36%, siswa yang aktif 41,81% dan siswa
yang sangat aktif 21,81%. Pada siklus II meningkat menjadi 0% siswa yang cukup aktif, 50,90 % siswa yang aktif dan
49,08 % siswa yang sangat aktif;
2.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan oleh peneliti di kelas
IV MI Darul Ulum Ngaliyan Semarang dengan menggunakan model Pembelajaran Project
Based Learning membawa dampak yang positif terhadap aktivitas belajar siswa
terutama mengurangi kejenuhan dan sebagai variasi pembelajaran
B.
Saran
Berdasarkan penelitian diatas dapat disampaikan saran-saran sebagai
berikut :
1. Dalam Pembelajaran tematik terpadu, guru harus mampu
memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan
kepada siswa agar siswa mudah dalam memahami dan menerima materi pembelajaran;
2. Pembelajaran model Project Based Learning dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa,
maka dalam kegiatan pembelajaran sub tema Macam-macam sumbe energi disarankan
menggunakan metode pembelajaran tersebut.
C.
Kata Penutup
Puji syukur alhamdulilah penulis panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah
melimpahkan kesehatan, rahmat dan hidayah Nya kepada penulis, tak lupa sholawat
dan salam semoga tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah
mengantarkan kita dari jalan kegelapan menuju jalan kebenderangan sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan PTK. Kemudian kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan PTK ini.
Dengan kerendahan hati apabila masih terdapat kekurangan dalam pembuatan
PTK ini semata-mata karena keterbatasan pengetahuan penulis, karena
kesempurnaan hanya milik ALLAH SWT . Sekian dari penulis semoga PTK ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan segala
rahmat-Nya kepada penulis, keluarga penulis dan kepada pembaca yang budiman,
Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R.I
(2007) Learning to Teach. New York : Mc. Graw Hill.. ISBN : 10 :
0-07-322795-1
Arikunto,S,
Suhardjono dan Supardi. Penelitian Tindakan kelas, Jakarta : Bumi Aksara
Bahruddin
dan Wahyuni, E.N,( 2010) , Teori Belajar & Pembelajaran, Yogyakarta :
Ar-Ruzz Media.
Direktorat Pembina SD Ditjen Dikdas (2013) , Model
Pembelajaran Bebasis proyek (Proyect Based learning), Kemdikbud.
Fachruri, A (2010). “Upaya Peningkatan Hasil
Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran PAI Dngan Strategi Aktive Learning
Tipe Aktive Knowladge Sharing di SMP N 31 Semarang Semester II kelas VII Tahun
Ajaran 2019/2010”. Skripsi, Jurusan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam
Negeri Walisongo Semarang Tahun 2010.
Fred Schultz (2008/2009), Annual Editions Education, New York : Mc.
Grow Hill. ISBN : 978-0-07-339748-1
Hernawan,A.H dan
Resmini, N (2009). Modul
Pembelajaran TematikS-1 PGMI Dual Modes Modul 1-6PT-1 Konsep Dasar Nomor 1,
Kementerian Agama RI.
Kementerian pendidikan dn kebudayaan Republik Indonesia (2013), Tema 2
Selalu Berhemat Energi (buku
tematik terpadu Kurikulum 2013), Buku Guru & Buku Siswa SD/MI kelas IV.
Mulyana, E (2009), Praktek Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Mustaqim (2001), Psikologi
Pendidikan,Pustaka Pelajar.
Permendikbud nomor 81a tahun 2013,Tentang Implementasi Kurikulum 2013, Lampiran
IV pedoman Umum Pembelajaran
Ravi Ranga
Rao dan Bhaskara Rao, D , Methods of Theacher training. New Delhi:
discovery Publishing House. 2004. ISBN : 81-7141-812-0.
Rohani HM, A
(2010), Pengelolaan Pengajaran (Sebuah Pengantar menuju Guru profesional), Jakarta
: Renika Cipta.
Saminanto (2010), Ayo Praktek PTK
( Penelitian Tindakan Kelas), Semarang : RaSAIL Media Group.2010
Suharyati, T (2012) .”Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA Materi
Energi Dan Perubahannya Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas VI SD Negeri
Telukan 03 Semester II Tahun 2010/2011”. Jurnal Pendidikan Dwija Utama Forum
Komunikasi Pengembangan Profesi Pendidik Kota Surakarta.3 (17), 125-132.
Warsito, Pembelajaran Sains Berbasis Proyek (Project Based Learning)
sebagai Usaha untuk meningkatkan aktivitas dan Accademic Skill Siswa Kelas VII
C SMP Muhammadiyah 3 Depok. Skripsi dari Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2008 Tersedia : digilib.uin-suka.ac.id/3046/1/BAB
I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf (20/07/2014 , 09:56 WIB)
[1]Mustaqim, Psikologi
Pendidikan, (Pustaka Pelajar, 2001) hlm. 34
[2]
Mustaqim, Psikologi
Pendidikan, (Pustaka Pelajar, 2001) hlm. 69
[3]
Mustaqim, Psikologi
Pendidikan, (Pustaka Pelajar, 2001) hlm.72
[4]
Hernawan, A.H & Resmini,N Modul
Pembelajaran TematikS-1 PGMI Dual Modes Modul 1-6 PT-1 Konsep Dasar Nomor 1
(Kementerian Agama RI, 2009) hlm. 9
[5]
Direktorat
Pembina SD Ditjen Dikdas, Model Pembelajaran Bebasis Proyek (Proyect Based learning) (Kemdikbud, 2013) hlm. 53
[6]
Bahruddin, & Wahyuni,E.N, Teori
Belajar & Pembelajaran (Ar-Ruzz Media, 2010) hlm 13
[7]
Bahruddin, & Wahyuni,E.N, Teori
Belajar & Pembelajaran (Ar-Ruzz Media, 2010) hlm 34
[8]
Ahmad Rohani HM, Pengelolaan
Pengajaran (Sebuah Pengantar menuju Guru profesional)(Renika Cipta, 2010)
hlm 7
[9]
Ranga Rao, R dan Bhaskara Rao,D, Metods
of Teacher Training, (New Delhi : Discovery Publishin House, 2004). hlm..
309
[10]
Arends,R.I. Learning
to Teach, (New York : Mc. Grow Hill, 2007). hlm. 12
[11]
Fred Schultz, Annual Editions
Education, ( New York :Mc. Grow Hill, 2008/2009). Hlm. 196
[12]
Asep Herry Hernawan, Novi Resmini, Modul
Pembelajaran TematikS-1 PGMI Dual Modes Modul 1-6 PT-1 Konsep Dasar Nomor 1
(Kementerian Agama RI, 2009) hlm. 5
[13]
Hernawan,A.H & Resmini, N.Modul
Pembelajaran TematikS-1 PGMI Dual Modes Modul 1-6 PT-1 Konsep Dasar Nomor 1
(Kementerian Agama RI, 2009) hlm. 7
[14]
Asep Herry
Hernawan, Novi Resmini, Modul Pembelajaran TematikS-1 PGMI Dual Modes Modul 1-6 PT-1 Konsep Dasar Nomor 1
(Kementerian Agama RI, 2009) hlm.10
[15]
Hernawan,A.H &Resmini,N. Modul
Pembelajaran TematikS-1 PGMI DualModes Modul 1-6 PT-1 Konsep Dasar Nomor 1
(Kementerian Agama RI, 2009) Hlm. 17-18
[16]
Direktorat
Pembinaan SD Ditjen Dikdas, Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning, (Kemdikbud 2013). hlm. 53-54
[17]
Direktorat pembinaan
SD Ditjen Dikdas, Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project based
learning, (kemdikbud 2013). hlm. 55
[18]
Suharyati, T. (2012).”Peningkatan
Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA Materi Energi Dan Perubahannya Melalui Metode
Eksperimen Pada Siswa Kelas VI SD Negeri Telukan 03 Semester II Tahun
2010/2011”. Jurnal Pendidikan Dwija Utama Forum Komunikasi Pengembangan Profesi
Pendidik Kota Surakarta.3 (17), 125-132
[19]
Warsito.Pembelajaran Sains
Berbasis Proyek (Project Based Learning) sebagai Usaha untuk meningkatkan
aktivitas dan Accademic Skill Siswa Kelas VII C SMP Muhammadiyah 3 Depok. Skripsi
dari Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta tahun 2008 Tersedia : digilib.uin-suka.ac.id/3046/1/BAB I,V,
DAFTAR PUSTAKA.pdf (20/07/2014
, 09:56 WIB)
[20]
Achmad Fachruri, 2010. Upaya
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran PAI Dngan Strategi
Aktive Learning Tipe Aktive Knowladge Sharing di SMP N 31 Semarang Semester II
kelas VII Tahun Ajaran 2019/2010.